Amplifier 20W Menggunakan IC TDA7360

Cara membuat amplifier 20W menggunakan IC TDA7360 sangatlah mudah dan menggunakan komponen yang banyak beredar di pasaran.  Rangkaian amplifier ini memiliki bandwidth yang cukup lebar dan low-noise.

Amplifier 20W IC TDA7360
TDA7360

Spesifikasi lengkap IC ini dapat dilihat pada datasheet berikut dimana IC STA7360 terdiri dari 2 buah amplifier (stereo) yang dapat menghasilkan daya maksimum 11W per-channel dengan impedansi speaker 2 ohm atau 20W menggunakan speaker 4 ohm per-channel dengan konfigurasi full-bridge (mono). Dapat pula menggerakkan speaker 8 ohm (atau lebih) dengan konsekuensi bahwa daya yang dihasilkan akan lebih rendah. Konfigurasi mono (full-bridge) atau stereo dapat diatur hanya dengan menggunakan sebuah kabel. Tegangan operasi berkisar antara 8 - 18 VDC dan dapat digunakan pada sistem audio di dalam mobil.



Gb. 1. Amplifier 20W dengan konfigurasi stereo


Standby kondisi ON

Amplifier ini dilengkapi dengan mode Standby yang ditentukan oleh resistors R6, R3 dan kapasitor C3. Dlam operasi normal, IC1 pin 11 terhubung dengan tegangan supply positif (+) melalui R6 dan R3 secara seri. Jika terminal ST-BY dikoneksikan ke 0V arus positif melalui R6 akan terhubung ke ground secara shunt dan IC1 pin 11 akan terhubung ke ground lewat R3, mematikan sirkuit dan mengurangi arus supply menjadi 100uA.

Konfigurasi Bridge

Pada mode bridge (Gb-3) kedua amplifier stereo independen digabungkan untuk menggerakkan sebuah speaker LS1. The loudspeaker is connected between one amplifier output (OP1) and the other (OP2) as shown in Fig. 3.
Output dari amplifier menggunakan tegangan mid-rail yang sama maka tidak akan ada tegangan DC dan oleh karena itu tidak memerlukan kapasitor kopling C4 dan C6 pada output.. Resistor R4 dan R5 juga bersifat redundant.
Pada mode bridge, output dari salah satu amplifier adalah inverted jadi bukan saling menunda namun tegangan yang melewati speaker akan digandakan. Hal ini dilakukan oleh IC dengan menghilangkan link antara pin 8 dan pin 4 (mode-stereo) dan menghubingkan pin 10 and 4 (mode bridge).
Ayunan tegangan output pada mode bridge adalah dua kali jika dibandingkan dengan mode stereo single-ended karena speaker dapat di-drive hampir pada tegangan penuh dalam satu arah ketika output OP1 (pin 10) kondisi high dan OP2 (pin 8) pada kondisi low dan hal yang sama berlaku sebaliknya ketika output OP2 high dan OP1 low. Hal ini menghasilkan output yang lebih tinggi khususnya pada supply tegangan yang lebih rendah.
Hanya satu input (IN1) yang perlu dihubungkan dengan sinyal input signal, sementara input satunya (IN2) dapat dihubungkan ke ground input (S-G2), melalui kapasitor kopling C2. Jika input yang satunya tidak di-ground, akan bekerja sebagai input inverting, dan dapat digunakan untuk menunda bebrapa jenis interensi dan noise.

Polaritas Terbalik

Rangkaian ini tidak memiliki proteksi dari polaritas terbalik dari tegangan power supply. IC ini dapat menahan arus terbalik hingga 10A seperti yang tercantum pada datasheet ““selama menggunakan fuse 2A”.
Menggunakan dioda proteksi yang terpasang secara seri dapat mengurangi ayunan tegangan sekitar 1V, and mungkin akan mengakibatkan distorsi pada output, jadi menempatkan fuse pada jalur supply akan lebih efisien, praktis dan efektif dan sangat dianjurkan.

Clip Detector

Transistor NPN open-collector akan ON jika rangkaian mencapai clipping. Arus output dari transistor adalah 70uA dengan distorsi sekitar 1% dan akan meningkat seiring kenaikan level. Jika rangkaian men-supply sinyal input yang mengandung tegangan DC pada kontrol volume, hal ini dapat dikoneksikan agar output secara otomatis berkurang untuk mencegah distorsi beban lebih. Sebagai alternatif, arus tersebut dapat dikuatkan untuk men-drive sebuah LED.

0 $type={blogger}:

Post a Comment